Cerita Suka 9 Oktober 2019

Jejak kaki tak lagi sama
Tahun demi tahun sekolahku semakin menua
Terlihat makin apik saja
Semakin modern orang berkata
prestasi dan semangatnya pun menggelora
Namanya harum semerbak mengangkasa

Berawal di tahun 1982, kini tak terasa 37 tahun sudah sekolahku berdiri. Rabu, 9 Oktober 2019 menjadi waktu yang paling berkesan bagi seluruh warga SMAN 1 Bobotsari terutama para siswa, surga dunia kata mereka. Jelas saja, hari itu adalah puncak perayaan Hari Jadi SMA ku yang genap berusia 37 tahun.

Puncak perayaan diawali dengan apel Peringatan Hari Jadi SMAN 1 Bobotsari yang dilaksanakan di lapangan tengah. Rangkaian apel diikuti dengan baik oleh seluruh warga SMA.

Ada yang sedikit berbeda pada apel kali ini. Tradisi yang entah dimulai dari kapan, penerbangan balon harapan menjadi sesuatu yang berkesan di apel kala itu. Teknisnya sederhana, setiap kelas membawa 5 buah balon yang nanti akan diterbangkan bersamaan dengan 25 balon yang digantung sebuah baner kecil bertulisakan SMANSABOZ 37 yang akan diterbangkan oleh pembina apel.

Penerbangan Balon oleh Pembina dan Siswa-Siswi SMAN 1 Bobotsari

Setelah amanat pembina apel selesai,saatnya balon-balon itu diterbangkan, semuanya bersiap. “Dirgahayu SMA Negeri 1 Bobotsari yang ke-37,” ucapan selamat dari kepala sekolah selaku pembina apel yang kemudian dilanjutkan dengan penerbangan balon bersama-sama. Ramai sekali kala itu, tepukan tangan, teriakan kebahagiaan mulai terdengar. Langit SMA di tanggal 9 Oktober dihiasi dengan balon warna-warni yang dipenuhi semua harapan, angan, doa dari seluruh warga SMA N 1 Bobotsari. Indah sekali, 2 kata yang menggambarkan perasaanku kala itu.

Tidak hanya itu, kegiatan dilanjutkan dengan tasyakuran di setiap kelas. Setelah apel selesai, semua siswa dari kelas X, XI, XII diarahkan menuju ke kelas masing-masing. Tasyakuran diawali dengan doa yang dipimpin oleh pak Raran selaku guru agama melalui speaker. Lantunan doa sebagai ucapan rasa syukur serta harapan terdengar khusyu nan syahdu di setiap sudut SMA.

Aku sudah 2 tahun di sekolah ini, ada begitu banyak peristiwa yang mengajarkanku arti dari sebuah perjuangan, keluarga, teman-teman. Sekolah ini menjadi saksi bisu atas segala suka duka yang aku lalui. Doa pun selesai, semua siswa dipersilahkan untuk menyantap makanan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Entah itu hanya nasi tumpeng atau nasi kotak yang mereka pesan. Tidak peduli apa jenis makanannya sebenarnya yang dicari disini adalah kebersamaan antar siswa di setiap kelas.

Sekitar pukul 9, tasyakuran selesai dilakukan. Semua siswa berhamburan menuju lapangan tengah. Mereka mulai mempersiapkan stand bazzar dan mengambil undian untuk acara pentas seni sesuai dengan arahan panitia.

Ya, bisa dikatakan kedua kegiatan itulah yang paling dinanti-nantikan oleh seluruh warga SMA. SMANSABOZ EXTRAORDINARY adalah sebuah tema yang diambil untuk pentas seni waktu itu yang artinya adalah SMANSABOZ LUAR BIASA. Panggung menghadap ke utara, di depan panggung yang berjarak tidak jauh terdapat stand juri dan di sekeliling panggung berdiri stand-stand yang menjual makanan dan minuman serta hasil karya dari setiap kelas.

“Selamat pagi SMANSABOZ,” sapaan hangat dari MC yang terdengar dari atas panggung mengawali kegiatan pentas seni dan bazzar makanan. Dengan penuh semangat warga SMA menjawab sapaan itu. Langit terlihat sayu-sayu mendung, matahari sepertinya malu-malu untuk menampakan diri namun hujan tidak turun. Syukurlah tidak terlalu panas, jadi semua siswa dapat berkumpul di lapangan tengah untuk menyaksikan penampilan awal dari ekstra tari yang kemudian dilanjutkan dengan penampilan lainnya dari setiap kelas. Sepertinya, semua kelas sangat berantusias dalam pentas seni ini , terlihat dari penampilan mereka yang sangat apik.

Ada satu yang menarik perhatianku dan masih ku ingat sampai sekarang, yaitu penampilan dari kelas XI IPS 5 yang menampilkan sebuah drama musikal anoman obong. Semuanya sangat mendalami peran masing-masing dimulai dari Rama dan Shinta sampai Anoman yang membuat suasana ambyar waktu itu. Gerakan Anoman yang seperti orang kesurupan membuat gelak tawa seluruh warga SMA, serta Rama dengan ekspresinya yang datar sewaktu joget di depan panggung. Tidak heran jika Kelas ini mendapat juara 1 dalam Smansaboz extraordinary.

Tidak hanya siswa yang turut mengekspresikan kegembiraannya di atas panggung, band dari guru pun turut menyumbangkan lagu untuk menghibur seluruh warga SMA. Semuanya bejoget di depan panggung, mengikuti musik dangdut yang enak di dengar. Sampai akhirnya acara puncak perayaan Hari Jadi ke-37 SMAN 1 Bobotsari selesai kemudian ditutup dengan Cerita Suka 9 Oktober 2019 yaitu pembagian hadiah untuk setiap lomba yang telah dilakukan hari-hari sebelumnya.

Alhamdulillah, semua kegiatan berjalan dengan lancar. Ada rasa puas dan senang di hari itu. Hari yang luar biasa dan melelahkan. Semoga di tahun selanjutnya aku masih bisa turut serta dalam perayaan hari jadi SMANSABOZZ. Terimakasih Tuhan, terimakasih SMA ku.

Penulis: Nabila Mahaliza (XI MIPA 1)
Penyunting: Mufid Rizal S.
Pengarah: Arief SM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.