BOBOTSARI-SMA Negeri 1 Bobotsari adakan pelatihan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan di Aula Handayani (29/8/2023). Kegiatan dihadiri oleh seluruh guru dan tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Bobotsari, Komite Sekolah, perwakilan siswa Kelas XI, dan juga tamu undangan perwakilan dari sekolah-sekolah sekitar SMA Negeri 1 Bobotsari.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari prioritas rekomendasi Rapor Pendidikan Tahun 2023 pada bagian Iklim Keamanan Sekolah dengan akar masalah pemahaman dan sikap guru tentang kekerasan seksual.
“Melalui kegiatan ini, pemahaman kita akan dibuka lebih dalam tentang kekerasan seksual. Kekerasan seksual merupakan salah satu isu yang menjadi perhatian penting di dunia pendidikan. Oleh karena itu, perlu ditindaklanjuti pula dengan pembentukan satgas pencegahan dan penanganan kekerasan seksual.” Ujar Kepala SMA Negeri 1 Bobotsari, Joko Widodo.
Bertindak sebagai narasumber dalam pelatihan ini adalah Kurniasih Dwi Purwanti, M.Psi., Psikolog. Beliau merupakan psikolog dari RSUD Goetheng Tarunadibrata, Purbalingga. “Dalam tata laksana penanganan kekerasan seksual perlu diperhatikan antara lain dampingi korban dan ajak bicara fokus pada korban, secukupnya informasi dengan memperhatikan hak dan perkembangan anak, tidak terburu-buru menganalisis dan mendiagnosa, dan lakukan referral libatkan orang tua, sekolah, dan pakar,” penjelasan Bu Unie, sapaan akrabnya.
Selain guru SMA Negeri 1 Bobotsari, beberapa sekolah di sekitar juga diundang dalam kegiatan ini. Antara lain SMA Negeri 1 Karangreja, SMA Muhammadiyah 2 Purbalingga, SMA Maarif Karanganyar, SMA Muhammadiyah 4 Kertanegara, SMA Maarif Karangmoncol, dan SMA IT Madani Purbalingga yang mengirimkan dua orang perwakilan guru.