Semarak Gelar Karya P5 Kelas X, Stop Bullying be Upstanders

BOBOTSARI-Siswa Kelas X tahun Pelajaran 2023/2024 telah menyelesaikan seluruh rangkaian proses Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pertama mereka dengan tema Bangunlah Jiwa dan Raganya yang bertajuk Stop Bullying, be Upstanders. Kegiatan diakhiri dengan kegiatan evaluasi dan refleksi (1/9/2023).

Para siswa telah mengikuti serangkaian proses mengenal perundungan dan merefleksikan pada diri mereka agar menjadi pribadi antiperundungan. “Masih munculnya berbagai kasus perundungan di Indonesia menjadi salah satu landasan tema pertama ini. Kelas X yang masih dalam proses saling mengenal teman mereka akan memiliki momen untuk saling mengenal dan memahami dengan tema ini,” ujar Eliatin, koordinator fasilitator dalam tema ini.

Perayaan proses projek ini ditandai dengan gelar karya pada hari Rabu dan Kamis (30-31/8/2023). Pada hari Rabu, seluruh siswa menyaksikan pemutaran film pendek karya mereka di Aula Handayani. Sedangkan pada hari Kamis dilaksanakan pagelaran berbagai karya siswa mulai dari lukisan, poster, pidato, tarian, lagu, puisi, hingga drama yang merupakan karya mereka juga.

Kegiatan pada Kamis (31/8/2023) dihadiri oleh Komite Sekolah dan perwakilan orang tua. Komite sekolah menyampaikan apresiasinya pada gelar karya ini. “Anak-anak telah luar biasa mengikuti seluruh proses projek bersama para guru sampai akhirnya sampai di gelar karya ini,” ucap Endar Cipto Suroso, Ketua Komite Sekolah. Gelar karya ini dibuka oleh Kepala SMA Negeri 1 Bobotsari, Joko Widodo. Kepala Sekolah juga sempat membacakan puisi karyanya sebagai wujud penyemangat bagi para siswa.

Perwakilan orang tua yang hadir pun tampak antusias dan haru melihat anak-anak mereka tampil dan telah berproses. Salah satunya Eny Wiyarsih, “Saya selaku orang tua siswa sangat mengapresiasi gelar karya ini. Kegiatan P5 menjadi salah satu media bagi siswa untuk mengembangkan bakat dan minatnya. Sekolah benar-benar telah memberikan ruang bagi kreativitas siswa. Tema P5 ini juga menjadi harapan bagi saya agar para siswa menjauhi kekerasan dan perundungan,” paparnya.

Projek pertama ini diketuai oleh Farah Livia Linda dari Kelas X-H. Farah mengaku bangga menjadi bagian dari projek pertama ini. Pengalaman bekerja sama dengan teman-teman dari seluruh perwakilan Kelas X dan juga Bapak/Ibu Guru menjadi hal yang tidak akan terlupakan. (Jurnalistik-LYA/ZKH/WBN).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.