Puisi: Bincang

Bincang
Oleh: Dewi Anggita (XII MIPA 1)

Aku terperanjat
Di tengah malam dengan jarum berdetak
Kuseruput kopi berlumur memori
Dengan cemilan angin yang melenggang pergi

Pada pikat majasi aku terjerembab
Menerka hilang dimakan lara
Disembuhkan daku oleh tawa
Kemudian ditelan bentala

Kujejal ampas kopi
Yang mengendap lalu menjelma rawa-rawa
Yang mengikis
Lalu menerjang netra

Napasku tercekat
Bersama sulang tawa balon meledak
Meleleh dan terbakar bersama kembang api yang berpijar
Pada Tuhan aku terpikat, tak luput mengikat

“Izinkan aku menghirup udara dengan benar,
Izinkan aku menyesap kopi dengan atitude tinggi,
Dan biarkan aku menyembahmu lebih lama lagi”

Semarang, 28 Desember 2018
Di sini, ditemani nyala api, menunggu pergantian lagi.

*Puisi berjudul Bincang menjadi juara 1 dalam lomba cipta puisi dalam rangka Bulan Bahasa SMAN 1 Bobotsari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.